Powered By Blogger

Sabtu, 24 April 2010

"Kejahatan" yang Dilakukan Wanita di Facebook

VIVAnews - Banyak hal yang bisa Anda lakukan di Facebook. Tidak hanya sebagai wadah bersosialisasi, situs jejaring ini juga bisa dijadikan tempat untuk memantau dan memengaruhi orang lain.

Menurut beberapa pria, seperti yang dikutip dari foxnews.com, wanita bisa memanfaatkan Facebook, tidak hanya dalam hal positif, tapi juga hal negatif. Salah satunya jika terkait masalah hubungan dengan lawan jenis.

Berikut opini beberapa pria yang membeberkan hal mengejutkan yang bisa dilakukan wanita di Facebook.

1. Membuat profil palsu untuk menguntit mantan pacar

Hal satu ini mungkin tampak sedikit ekstrem. Tapi, banyak wanita sengaja membuat profil palsu untuk bisa memantau mantan pacar tanpa diketahui pasangannya. Daripada menelepon atau mengirimkan sms, sekadar menulis "Apa kabar?" di wall Facebook, cara ini memang lebih aman.

2. Memanipulasi penampilan

Menurut pria, tidak sedikit wanita yang sering memasang foto di Facebook untuk menampilkan citra diri yang tidak sesuai realitas. Dalam foto-foto mungkin ingin terlihat lebih seksi dan berani atau sebaliknya, dan berlawanan dengan kenyataan. Hati-hati, hal ini bisa menjadi bumerang buat wanita.

3. Menulis status berlebihan dan provokatif

Status di Facebook bisa dibaca siapa saja dan banyak wanita yang mengggunakannya untuk tujuan provokasi atau pamer. Bagi pria, hal yang paling menyebalkan adalah "curhat", soal kehidupan pribadi di status. Menurut pria, lebih baik berbicara langsung daripada mengumbarnya di

Facebook, karena kesannya seperti mengharap belas kasihan. Selain itu, pamer soal kelebihan atau tempat yang didatangi dan langsung memasangnya di status.

4. Memasang foto ambigu

Status sudah berhubungan dengan seseorang, tetapi dalam beberapa foto terlihat mesra dengan pria lain. Hal ini seperti ingin "membakar" rasa cemburu pasangan dengan cara kekanakan. Foto ambigu itu juga menurut pria, sengaja untuk membuat orang lain mempertanyakan hubungannya, dan

memberikan perhatian padanya.

5. Status hubungan palsu

Beberapa wanita lajang banyak memasang status hubungan dengan "in a relationship". Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi "kasihan" orang atas statusnya yang masih lajang. Hal ini menurut pria, sangat tidak masuk akal, karena justru status tersebut menghambatnya mendapat pasangan.

Kesenian Tradisional

Seni tradisional
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kebudayaan Indonesia


Kelas Reguler 9
Disusun Oleh :
1. Adit
2. Asti Yulia
3. Ayu
4. Inaz
5. Mira
6. Pelangi
7. Ratmi Agustina (0806322275)
8. Rima

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2010
A. Definisi Seni Tradisional
Istilah seni pada mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya kemahiran. Ada juga yang mengatakan kata seni berasal dari bahasa belanda yang artinya genius atau jenius. Sementara kata seni dalam bahasa Indonesia berasal dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan. Dalam bahasa tradisional jawa, seni artinya Rawit (pekerjaan yang rumit – rumit / kecil). Pengertian menurut para ahli budaya :
a. Drs. Popo Iskandar berpendapat, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat / berkelompok
b. Ahdian Karta Miharja, seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya
c. Ki Hajar Dewantara, seni adalah ….segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia
d. Plato dan Rousseau berpendapat, seni adalah hasil peniruan dari alam dengan segala seginya
Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut. Dari definisi-definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Sedangkan Kesenian tradisional adalah suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam karya seni tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai, norma dan sebagainya.
Cabang – cabang seni
Seni berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan menjadi 2 cabang, yaitu:
a. Seni Tradisional, yaitu bentuk seni yang berpedoman pada suatu aturan / kaidah secara turun temurun, terdiri dari:
1) Seni Primitif, yaitu seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal dan belum mendapat pengaruh dari luar
2) Seni klasik, yaitu seni yang telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan
b. Seni modern, yaitu bentuk seni yang telah mendapat pengaruh dari barat yang mengolah kaidah sebelumnya
c. Seni penglihatan (Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata, contoh, seni patung, film, Tari, pantomim dll
d. Seni pendengaran (Auditory Art), yaitu seni yang di nikmati lewat telinga, contoh; seni musik, puisi, prosa dll
e. Seni penglihatan dan pendengaran (Audiotory Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata dan telinga, contoh seni Tari, seni film, dll
Seni sebagai media pengungkapan terbagi atas 5 cabang yaitu;
a. Seni rupa, yaitu seni yang mengungkapkan melalui media bahan, cat (pewarna), garis dan bentuk
b. Seni musik, yaitu seni yang diungkapkan melalui media bunyi – bunyian atau suara
c. Seni Tari, yaitu media seni yang diungkapkan melalui media gerakan tubuh
d. Senai sastra, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata dan bahasa
e. Seni Teater, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata, gerak, bunyi/suara dan rupa (merupakan seni multimedia)
a. Cabang - cabang seni rupa yaitu:
- Berdasarkan bentuknya yaitu terdiri dari:
1) seni rupa Dwi matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yang hanya dapat dinikmati hanya dengan satu arah pandangan saja. Contohnya seni lukis, gambar dan grafis
2) seni rupa Tri – Matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada benda yang bisa kita nikmati hasilnya dari berbagai arah pandangan. Contohnya: seni patung seni kerajinan, seni bangunan
- Berdasarkan nilai dan tujuannya terdiri dari :
1) Seni murni (Fine Art), yaitu karya seni yang semata – mata hanya untuk dinikmati nilai seninya secara langsung seperti seni lukis, seni patung, seni Tari, seni musik dll
2) Seni pakai (Applied Art) yaitu karya seni yang memiliki nilai praktis yang dapat dipergunakan untuk kepentingan hidup sehari – hari, contohnya, pakaian, senjata, peralatan rumah tangga dan lain - lain
b. Cabang – cabang seni musik yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri :
1) Musik vokal, yaitu musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
2) Musik istrumental, yaitu musik yang menggunakan alat yang bergetar
3) Musik campuran, yaitu musik perpaduan antara vokal dan instrumental
- Berdasarkan fungsinya terdiri:
1) Musik untuk upacara, contohnya: Degung Tanjidor dll
2) Musik untuk bela diri, contohnya Pencak Silat dan benjang dll
3) Musik untuk hiburan: contohnya Ogel, Ronggeng Gunung, Longser, Tarling dll
- Berdasarkan bentuknya terdiri dari:
1) Musik Tradisional, contohnya; Calung, Angklung, Degung
2) Musik Modern, contohnya; Symponi, Konset dll
c. Cabang – cabang seni Tari yaitu:
- Berdasarkan fungsinya terdiri dari:
1) Tari upacara (pemujaan/adat), contohnya Tari Dodot (Banten), Tari Sampiung (Rancakalong) dan Tari kengkong
2) Tari Hiburan (Tari pergaulan), contohnya: Tari Jaipong (Sunda), Tayub (Jateng)
3) Tari Pertunjukan, contoh; Tari Ksatria dan Tari Pesona
4) Tari Terapi (untuk penyembuhan), contohnya; Tari Saman (Aceh)
5) Tari pendidikan (terutama di Taman Kanak Kanak), contoh; Tari Ayam Sambung
- Berdasarkan jumlah pelakunya
1) Tari tunggal, contohnya Tari Topeng (Sunda) Tari TRUNAJAYA (Bali), Tari Kelana (Jawa)
2) Tari berpasangan, contoh; Tari Payung dan Serampang Dua Belas (Sumatra), Jaipong (Sunda)
3) Tari Bertiga, contoh; Tari Blancir (Jawa), Tari Lenggong (Bali)
4) Tari Berempat, contoh; Tari Bungko (Sunda), Serimpi (Jawa)
5) Tari Masal/Kelompok (lebih dari 5 penari), terbagi atas:
- Tari Tanpa Lakon, contoh; Tari Rudet (sunda)
- Tari Berlakon (Drama Tari), Wayang Wong (Jawa), Topeng
- Tari Berlakon Kreasi Baru: Jaka Tarub, Sangkuriang dll
d. Cabang – cabang seni Teater, yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri atas:
1) Teater Tradisional, contohnya Lenong, Ludruk, Longser
2) Teater klasik, contohnya: Wayang Golek, Wayang Kulit dll
3) Teater transisi/peralihan, contohnya Stambul, Srimulat
4) Teater modern, contohnya: Teater Pelangi dan Teater Monserrat
- Berdasarkan naskahnya terdiri dari:
1) Teater Tragedi, contohnya cerita Sangkuriang
2) Teater Komedi, contohnya : Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontany
3) Teater Absur, contohnya Kapai – Kapai karya Aripin C Noor
B. Jenis Seni Tradisional
Jenis seni tradisional diindonesia bermacam macam mulai dari alat tabuh, alat tiup, alat gesek, alat petik, seni tari dan permainan.
1.Seni Tradisional alat tabuh terdiridari 3 jenis. Diantaranya Gamelan, Gendang dan Marwas
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, “Degung” (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan “madenda” (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa. Jenis-jenis Gamelan ada Gemelan,jawa,bali,sunda,Banyuwangi,banjar dll yang lainnya adalah Gendang dan marwas untuk keduanya saya belum mendapatkan data-datanya.

2.Jenis Tradisional alat Tiup terdiri dari suling dan Serunai.
Flute atau seruling adalah instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara flute berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya dengan baik. Flute modern untuk profesional umumnya terbuat dari perak, emas atau kombinasi keduanya. Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Flute concert standar di-pitch di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa flute untuk profesional ada key tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti flute merupakan salah satu instrumen orkestra yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari flute. Piccolo adalah flute kecil yang di-pitch satu oktaf lebih tinggi dari flute concert standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkestra. Flute concert modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. Open-holed flute, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa key memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain flute (terutama student, dan bahkan beberapa pemain profesional) memilih closed-hole “plateau” key. Student umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat. Beberapa orang mempercayai bahwa open-hole key mampu menghasilkan proyeksi suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah. Concert flute disebut juga Boehm flute, atau flute saja.
3.Jenis Tradisional alat Gesek yang terdiri dari rebab
Rebab,(Arab: الرباب or رباب juga dilapalkan sebagai :rebap, rabab, rebeb, rababah, al-rababa ) adalah alat musik gesek yang biasanya menggunakan 2 atau 3 dawai, alat musik ini banyak di temukan di negara-negara Islam. Alat musik yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara
4.Jenis Tradisional alat petik
Siter dan celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda. Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat). Nama “siter” berasal dari Bahasa Belanda “citer”, yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris “zither”. “Celempung” berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan. Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain.
5.Seni Tradisional Drama dan Seni terdiri Dari Bangsawan, Ketoprak, Lenong, Ludruk, wayang dLL Dimulai dari Seni Bangsawan.
Bangsawan adalaah kelas sosial tertinggi dalam masyarakat pra-modern. Dalam sistem feodal (di Eropa dan sebagainya), bangsawan sebagian besar adalah mereka yang memiliki tanah dari penguasa dan harus bertugas untuknya, terutama dinas militer.
Bangsawan segera menjadi kelas turun-temurun, terkadang dengan hak untuk memberikan gelar turun-temurun dan memiliki hak keuangan dan lainnya. Istilah buat bangsawan, darah biru adalah terjemahan dari frase Spanyol sangre azul, yang menggambarkan keluarga kerajaan Spanyol dan bangsawan tinggi lainnya yang menyatakan diri ‘murni’ keturunan Visigoth, bebas dari darah Moor atau Yahudi. Tidak ada hubungan antara frase itu dengan warna darah bangsawan yang sebenarnya; namun di masyarakat petani kuno Eropa semua kelas atas memiliki pembuluh balik di permukaan kulitnya sehingga kelihatan dan nampak kebiru-biruan dibandingkan kulit sekitarnya yang pucat kmerahan, karena kulit itu sendiri tak disamak. Sekarang, di sebagian besar negara, “status bangsawan” tak memiliki privilese resmi; kecuali di Britania Raya.
Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang. Beberapa tahun terakhir ini, muncul sebuah genre baru; Ketoprak Humor yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI. Dalam pentasan jenis ini, banyak dimasukkan unsur humor.
Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.
Sejarah
Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti “komedi bangsawan” dan “teater stambul” yang sudah ada saat itu. Selain itu, Firman Muntaco, seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an. Lakon-lakon lenong berkembang dari lawakan-lawakan tanpa plot cerita yang dirangkai-rangkai hingga menjadi pertunjukan semalam suntuk dengan lakon panjang dan utuh. Pada mulanya kesenian ini dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung. Pertunjukan diadakan di udara terbuka tanpa panggung. Ketika pertunjukan berlangsung, salah seorang aktor atau aktris mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintaan pelanggan dalam acara-acara di panggung hajatan seperti resepsi pernikahan. Baru di awal kemerdekaan, teater rakyat ini murni menjadi tontonan panggung.
Setelah sempat mengalami masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong yang dimodifikasi mulai dipertunjukkan secara rutin di panggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selain menggunakan unsur teater modern dalam plot dan tata panggungnya, lenong yang direvitalisasi tersebut menjadi berdurasi dua atau tiga jam dan tidak lagi semalam suntuk. Selanjutnya, lenong juga menjadi populer lewat pertunjukan melalui televisi, yaitu yang ditayangkan oleh Televisi Republik Indonesia mulai tahun 1970-an. Beberapa seniman lenong yang menjadi terkenal sejak saat itu misalnya adalah Bokir, Nasir, Siti, dan Anen.
Jenis lenong
Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti “dinas” atau “resmi”), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.
Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam.Pada perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan lenong denes.
Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc). Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerakan “Pak Sakera“, seorang jagoan Madura. Kartolo adalah seorang pelawak ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur. Beliau sudah lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Nama Kartolo dan suaranya yang khas, dengan banyolan yang lugu dan cerdas, dikenal hampir di seluruh Jawa Timur, bahkan hingga Jawa Tengah. Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.

6.Seni tradisional dalam Bentuk Permainan terdiri dari Gasing,Karapan sapi,patok Lele,Pencak Silat,Sepak Takraw
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.
Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Kerapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Babak pertama adalah penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua adalah penentuan juara kelompok kalah, sedang babak ketiga adalah penentuan juara kelompok menang. Piala Bergilir Presiden hanya diberikan pada juara kelompok menang.
Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.

Mana Lebih Dulu, Telur atau Ayam?

Mana Lebih Dulu, Telur atau Ayam?


Asap rokok putih terasa memenuhi ruangan berpendingin berukuran sekitar 4 meter x 4 meter itu. Lima perempuan muda dan dua laki-laki muda sedang bersantai di atas kasur busa tipis berlapis kulit sintetis berwarna hitam yang dihamparkan di lantai. Para perempuan itu sibuk dengan telepon seluler dan Blackberry.

Mereka mengenakan seragam celana pendek berwarna biru laut, terkesan seperti rok bawah yang menutup hanya kira-kira 10 sentimeter bagian paha atas. Blus kaus ketat menutup tubuh bagian atas, tak berlengan. Kalau ada panggilan, mereka menggantinya dengan blus berwarna senada, berlengan pendek.

Para perempuan itu—rata-rata berpendidikan setara sekolah menengah pertama—adalah ”terapis” suatu spa, metamorfosa panti pijat kelas menengah atas, yang juga menyediakan jasa refleksi oleh petugas laki-laki berseragam biru tua seperti satpam.

”Tugas kami memijat,” ujar Windy (30). Dora (24) menambahi, ”Kami berbeda dengan yang ’lokal’,” menunjuk gambar di TV sirkuit lokal. ”Kalau ’lokal’ satu paket, cuma ngeseks saja.”

Para ”terapis” itu mengaku bisa memilih jenis pelayanan seks yang dikehendaki. Bisa hanya tangan atau oral. Biaya pelayanannya berbeda-beda.

Mereka berbekal kondom dan mengaku bisa memaksa klien memakai kondom. ”Kalau menolak, saya bilang, apa tidak takut bawa penyakit ke rumah. Saya kan melakukannya dengan banyak orang,” ujar ibu dua anak yang sudah empat tahun bekerja di situ, ”Kalau masih tidak mau, saya akan pakai cara apa saja, pokoknya terpasang.”

Jaringan sosial

Keterangan itu tak bisa diterima begitu saja. ”Angka infeksi menular seksual di tempat-tempat seperti itu tinggi,” kata Aulia, petugas penyuluhan dari Yayasan Kusuma Buana, menyebut angka IMS 43 persen dari data survei kesehatan di DKI.

Penyuluhan adalah bagian dari upaya pemberdayaan. Selain soal teknis, seperti pengobatan tiga bulan sekali untuk pencegahan IMS, ia membawa gambar peraga untuk terus menjelaskan soal IMS dan HIV beserta seluruh penyakit menyangkut kesehatan reproduksi yang diakibatkannya dan berimbas sampai usia lanjut. Ia juga mengajari mereka mengenali alat reproduksi, termasuk mengenali kelamin, memakai cermin.

Aulia juga membawa kondom untuk dibagikan, mengajari berbagai cara memakainya, kepada pelanggan. Namun, semua itu tak bisa diandaikan. Seperti dikatakan Windy, ”Kalau sama pacar, ya enggak pakai kondom. Kadang takut juga, dia kan bisa ke mana-mana, tetapi bagaimana lagi?”

Inilah yang dikhawatirkan Dr Rosalia Sciortino, antropolog medis Bank Dunia untuk masalah kesehatan reproduksi. ”Dalam soal kesehatan reproduksi, perhatian hanya pada kelompok rentan, khususnya perempuan, dan tidak pelanggannya juga, akan mengabaikan persoalan lebih besar terkait jaringan sosial dan jaringan seks.”

Percakapan dengan Windy sebenarnya menunjukkan, dia dan pekerjaannya hanya bagian dari jaringan besar itu. Hal inilah yang membuat sulit dipisahkannya hubungan seks ”aman” dengan pasangan tetap di rumah, dengan hubungan seks yang dianggap ”tidak aman” di luar rumah.

Hubungan seks tanpa kondom Windy dengan pacarnya juga menyiratkan persoalan rumit di dalam relasi antara laki-laki-perempuan dalam hubungan seks nonkomersial, karena berkait dan berkelindan dengan perasaan yang lebih dalam dibandingkan dengan sekadar hubungan secara fisik.

Mengabaikan realitas

Sebagai antropolog, Rosalia menegaskan, norma formal berbeda dengan realitas sosial. ”Kita sering mengandaikan, hubungan seks aman ada di lembaga perkawinan, dalam perkawinan resmi. Kita abai terhadap kemungkinan lain, seperti hubungan seks nonkomersial, antara suami dan pacarnya atau antar-remaja, yang dasarnya suka sama suka. Semua ini tabu dibicarakan di publik,” papar Rosalia.

Pengabaian itu ditengarai menyebabkan tingginya angka infeksi baru HIV di kalangan perempuan yang hanya melakukan hubungan seks dengan pasangan tetap di rumah. Fenomena ini menguat di Kamboja dan Thailand.

”Di Indonesia, fenomena itu juga sudah terlihat,” sambung Rosalia, menyebut empat provinsi dengan angka infeksi baru HIV yang tinggi di kalangan perempuan bersuami. Dari perspektif antropologi feminis, pertanyaannya, ”Benarkah hubungan seks di dalam perkawinan paling aman?”

Dewi (29), ibu dua anak, sebut saja begitu, adalah salah satu contohnya. Dia terinfeksi HIV dari suaminya yang sudah meninggal karena AIDS. Saat ini Dewi rajin mengonsumsi obat antiretroviral sambil berharap akan ada obat yang menyembuhkan secara total. Ia ingin melihat anak-anaknya yang bebas HIV itu tumbuh.

Komisi Organisasi Kesehatan Dunia mengenai faktor sosial penentu kesehatan yang dibentuk tahun 2003 mendorong diterapkannya nilai-nilai kesetaraan di berbagai sistem masyarakat karena sangat memengaruhi situasi kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan reproduksi, terutama bagi perempuan.

”Sistem senantiasa terkait dengan struktur yang sangat patriarkis di semua tingkat dan hubungan-hubungan di dalamnya,” lanjut Rosalia.

Lies Marcoes menambahkan, ”Ada soal relasi kuasa dalam kesetaraan jender antara laki-laki dan perempuan, maupun secara umum antara yang kuat dan yang lemah,” sambung aktivis kesehatan reproduksi organisasi sosial keagamaan dan program officer The Asia Foundation itu.

Rumitnya relasi

Masalah kesehatan reproduksi selalu berkelindan dengan soal struktur. ”Struktur di semua sistem, pendidikan, pelayanan kesehatan, politik, budaya, dan lain-lain, mulai dari tingkat nasional sampai ke tingkat keluarga, pada laki-laki dan perempuan. Ini yang paling sulit,” ujar Lies.

Dalam masyarakat dengan nilai-nilai patriarkis, perempuan sulit punya hak penuh membuat pilihan. Posisi tawarnya rendah. Oleh karena itu, ”’pemberdayaan”, apalagi terkait dengan tubuh, mudah diucapkan, tetapi rumit diterapkan. Itu pula yang diingatkan Adrienne Germain dari Koalisi Kesehatan Perempuan Internasional di Jakarta beberapa waktu lalu.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah penyadaran di semua struktur dan tingkat guna mengikis nilai dan tabu yang melanggar hak-hak asasi manusia, perempuan khususnya. ”Termasuk penyadaran kawin muda bukan kodrat,” tegas Rosalia.

Terkait hal itu, Kepala Perwakilan Yayasan Kependudukan Dunia (WPF) Indonesia Sri Kusyuniati mengingatkan tentang fatwa NU soal kawin gantung dan sunat perempuan. ”Kawin gantung mendorong praktik pedofilia, apalagi tak ada larangan poligami. Sunat perempuan, meski katanya hanya simbol, harus dipertimbangkan kemungkinan terburuknya di lapangan, seperti dipotongnya klitoris,” ujarnya.

Kusyuniati juga menunjuk praktik budaya beberapa suku di Indonesia yang mendiskriminasi perempuan, seperti pengasingan perempuan saat menstruasi. ”Setiap perempuan harus punya informasi dan harus bisa melindungi diri. Setelah penyadaran, harus ada proses komunikasi di dalam keluarga,” ujar Kusyuniati.

Soal itu tak kalah rumit dengan pertanyaan melingkar: apakah komunikasi berjalan baik bila relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan timpang? Mungkinkah komunikasi (dan negosiasi) tanpa posisi tawar setara? Pertanyaan itu sama rumitnya dengan pertanyaan, mana lebih dulu, telur atau ayam?

Makanan Sehat untuk Hidup Sehat

Ada beberapa cara diet yang akan mengurangi berat badan jika anda mengikuti cara yang tepat seperti yang dirancang. tapi tidak berarti semua makanan yang cocok menjadi diet adalah makanan sehat, tetapi tidak berarti Anda harus mengubah pola makanan agar sesuai dengan aturan-aturan dari diet.

Daripada khawatir tentang mengikuti cara diet, lebih baik berpikir tentang gaya hidup yang sehat sebagai gantinya. Mulailah dengan belajar memilih makanan yang baik untuk Anda.

Semakin dekat siklus makanan itu diambil dari alam, maka makanan itu semakin baik untuk Anda. Buah-buahan segar yang besar dan sayuran memiliki banyak vitamin dan mineral, rebus mereka untuk mempertahankan nilai gizi yang paling dan berhati-hati dengan saus, mereka mungkin tinggi di kalori dan lemak yang tidak baik bagi Anda.

Buah apel baik bagi tubuh, namun apel yang dijadikan pie benar-benar tidak baik untuk tubuh. Hidangkan seafood dua atau tiga kali seminggu. Ikan dan daging ayam akan lebih sehat di hidangkan dalam bentuk dipanggang daripada di goreng

biasakan minum air, susu dan 100% buah-buahan dan jus sebagai minuman utama dan batasi minuman softdrink yang manis. Jika anda bosan dengan air mineral, coba tambahkan beberapa helai lemon untuk menambahkan sentuhan rasa.

Jangan lupa untuk makan berbagai jenis makanan untuk mendapatkan seluruh vitamin dan mineral Anda harus sehat.

Manjemen Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Biasanya perpustakaan ini berada di bawah badan, institusi, lembaga atau organisasi bisnis, industri, ilmiah, pemerintah, dan pendidikan misal perguruan tinggi, perusahaan, departemen, asosiasi profesi, instansi pemerintah dan lain sebagainya.
Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya.

Perpustakaan Digital Dunia

Perpustakaan Digital Dunia

Perpustakaan Digital Dunia atau World Digital Library (WDL) adalah perpustakaan digital antarnegara yang dikelola oleh UNESCO dan Library of Congress (Perpustakaan Kongres) milik Amerika Serikat. Perpustakaan ini diresmikan pada tanggal 21 April 2009 dan dimaksudkan sebagai sumber rujukan dokumen primer berbagai dokumen penting dunia yang bisa diakses dengan bebas biaya.

Misi pembentukan perpustakaan ini adalah untuk mengembangkan pemahaman antarbangsa dan -budaya, memperluas kandungan variasi dan isi pada internet, menyediakan bahan dasar pengajaran bagi pengajar, sarjana, dan peminat umum, serta untuk memperkuat kemampuan lembaga-lembaga mitra untuk mempersempit kesenjangan digital intra- maupun antarnegara.[1][2] Sebagai tujuan adalah untuk mengembangkan dokumen non-bahasa Inggris dan non-barat di internet, dan membantu penyediaan bahan penelitian akademik. Dalam wawancara dengan majalah Nature, Direktur WDL, John van Oudenaren, menyatakan bahwa sebagian besar generasi muda di dunia banyak memperoleh informasi melalui media elektronik. WDL berusaha menjadi salah satu sumber informasi ini. Selain itu, WDL juga menjadi upaya untuk lebih mendorong negara berkembang memacu digitalisasi arsip dan dokumen sejarah berharga yang mereka miliki.

Perpustakaan ini menyediakan berbagai material sumber primer dari berbagai kebudayaan dunia secara bebas biaya dan dalam format multibahasa, seperti manuskrip, peta, buku langka, partitur musik, rekaman, film, cetakan, foto, rancangan arsitektur, dan berbagai bahan budaya lainya.[3][4][5]

Pada saat peluncurannya, perpustakaan ini memiliki 1.170 material dengan antarmuka menggunakan tujuh bahasa yang dipakai di PBB